Cara Kerja Google Map
Cara Kerja Google Map. Otoloka.id - Tidak bisa dipungkiri jika saat ini Google Maps disebut-sebut sebagai aplikasi navigasi paling populer di dunia. Bagaimana tidak, aplikasi ciptaan Google ini mencangkup sebagai besar jalan yang ada di seluruh dunia. Begitupun sebaliknya, jika titik biru tidak muncul, artinya Google belum bisa menemukan lokasi Anda. Untuk menentukan lokasi, Google Maps berkerja dengan mengandalkan sensor GPS yang ada dalam ponsel Anda. Hal ini disebut menjadi cara yang paling akuran untuk mengetahui sebuah lokasi baik jalan maupun tempat. Baca Juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Polisi Bakal Razia Rapid Test Antigen di Rest Area.
Sementara itu jika jaringan GPS dan Wi-Fi tidak tersedia, maka Google Maps akan beralih dengan menggunakan informasi seluler untuk mengetahui lokasi Anda. Terkadang Maps sulit menentukan lokasi dan hal ini biasanya terjadi karena pembaharuan aplikasi yang gagal di instal pada ponsel Anda.
Dalam hal ini Maps tidak lagi dapat menentukan lokasi karena masalah pada update aplikasi terbaru.
Menggunakan navigasi di aplikasi Google Maps
Izinkan Google Maps menggunakan lokasi saat ini dan speaker audio. Jika menyentuh lama tombol tersebut, Anda akan memulai navigasi dan dapat melewati langkah 4 hingga 6. Untuk menghentikan atau membatalkan navigasi, ketuk Tutup di kiri bawah.
Saat bernavigasi ke suatu tempat, Anda dapat mendengar petunjuk arah suara. Jika Anda mendapat panggilan telepon saat menavigasi ke suatu tempat, Anda dapat menjawab panggilan dan akan tetap mendengar petunjuk arah suara kecuali jika dimatikan.
Melaporkan kamera pengukur kecepatan & kecelakaan lalu lintas Untuk membantu menyempurnakan Maps bagi diri sendiri dan orang lain, Anda dapat membagikan informasi di sepanjang rute. Alat pengukur kecepatan Catatan: Hanya buat laporan jika aman untuk melakukannya.
Untuk memberi tahu orang lain apakah laporan tersebut masih berlaku, ketuk Ya atau Tidak.
Begini Cara Kerja Google Maps yang Belum Anda Ketahui
JAKARTA, AYOSEMARANG.COM--Saat ini sebagian besar warganet membicarakan penampakan hantu yang disebut ada pada foto-foto saat mencari lokasi melalui aplikasi Google Maps. Google, melalui keterangan pers, menjelaskan bagaimana cara kerja mereka mengumpulkan data untuk aplikasi Maps dan Street View.
Menurut Google, semua berawal dari citra satelit. Citra satelit dan Street View telah sejak lama menjadi bagian penting dari cara kami mengidentifikasi tempat-tempat di dunia—keduanya menunjukkan lokasi jalan raya, bangunan, alamat, dan bisnis di sebuah wilayah, beserta informasi penting lainnya seperti batas kecepatan yang berlaku setempat atau nama bisnis, kata Google. Google menggunakan mobil Street View dan alat trekker, yang dilengkapi sensor resolusi tinggi, untuk mengumpulkan lebih darai 170 miliar citra di 87 negara. Data dan citra merupakan elemen utama dalam membuat peta, Google membutuhkan tim operasi data untuk mengumpulkan citra, menyaring sumber data hingga memeriksa dan mengoreksi peta. Baca juga: 100 pengendara di Denver tersesat bareng karena ikuti Google Maps. Google memiliki komunitas Local Guide untuk pengguna Maps, mereka bisa memasukkan data melalui aplikasi Maps.
Pengguna juga bisa menambahkan tempat yang belum ada di Google Maps atau mem-verifikasi informasi dengan memeriksa fakta. Tim kami memeriksa informasi dari mereka dan mempublikasikannya jika kami menganggap informasi tentang jalan, bisnis, dan alamat itu cukup sesuai dengan kondisi nyata, kata Google.
Cara Menggunakan Konferensi Video Google Meet
Adakan rapat/kelas online tanpa batas Teruslah terhubung dengan siapa saja—rekan kerja, klien, teman sekelas—sesering yang Anda mau. Atau Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang interoperabilitas Google Meet dengan sistem non-Google.
Anda juga bisa melihat pratinjau siapa saja yang telah bergabung ke rapat. Untuk menyesuaikan tata letak, klik ikon tiga titik di sudut bawah layar Meet.
Kontrol bagi penyelenggara rapat/kelas online Siapa saja dapat dengan mudah memasang pin, membisukan audio, atau menghapus peserta. Untuk akun pendidikan, hanya penyelenggara kelas online yang dapat membisukan atau menghapus peserta lain. Untuk membagikan file, link, dan pesan lainnya kepada peserta, klik ikon chat.
Melihat Cara Kerja Google Maps
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Inspire.
Confuse. Sad.
: Pekan lalu, ranah internet dihebohkan oleh pemberitaan terkait terekamnya penampakan menyeramkan di salah satu foto yang ditampilkan pada foto pendamping layanan Google Street View.Peristiwa ini menimbulkan sejumlah pertanyaan dari pengguna internet, tidak hanya soal kebenaran sosok penampakan di foto, juga terkait cara Google dalam menyediakan informasi pada peta yang ditampilkan di aplikasinya.Menjawab pertanyaan tersebut Google menjelaskan cara kerja pengumpulan gambar untuk Google Street View ini.Google meluncurkan Street View pada tahun 2007 dengan tujuan untuk membantu pengguna mengeksplorasi dunia secara virtual, dari kedalaman Antartika hingga puncak Gunung Kilimanjaro.Layanan Street View saat ini telah mengumpulkan 170 miliar foto dari 87 negara. Sejak kemunculannya, citra satelit dan Street View menjadi bagian penting aplikasi peta Google untuk membantu mengidentifikasi berbagai tempat di dunia.Saat ini, Google menyebut memanfaatkan alat pelacak terbaru berbekal sensor beresolusi tinggi dan bukaan lebih tinggi untuk menghasilkan gambar lebih baik.
Google menyebut tim operasi data di seluruh dunia yang berperan di berbagai aspek pembuatan peta.Aspek tersebut termasuk pengumpulan citra Street View dan menyaring sumber data yang otoritatif hingga memeriksa dan mengoreksi peta yang kurang akurat. Penyaringan sumber data ini juga berfungsi sebab Google turut memanfaatkan foto dari sumber lain selain hasil tim internalnya.Tidak hanya melalui perangkat milik perusahaannya, foto yang tercantum pada Street View juga merupakan hasil karya pengguna aplikasi Maps secara umum maupun pengguna yang tergabung pada komunitas Local Guide.Pada komunitas Local Guide, pengguna dapat memberikan penilaian pada suatu tempat dengan rating, menjelaskan pengalaman via ulasan, menyampaikan analisa dengan jawaban, menanggapi pertanyaan menyoal suatu tempat, memberikan update informasi dengan edit tempat, menambah lokasi yang belum tersimpan, atau memverifikasi informasi dengan memeriksa fakta.Hasil informasi yang diunggah pengguna ini akan melalui proses pemeriksaan, penilaian dan verifikasi oleh tim internal Google, sebelum informasi termasuk foto dari pengguna dipublikasikan karena dinilai cukup sesuai dengan kondisi nyata.Saat ini, Google menyebut tidak hanya memanfaatkan bantuan dari komunitas pengguna tapi juga teknologi pembelajaran mesin atau Machine Learning, guna mengotomatisasikan proses pembuatan peta dengan tingkat akurasi tinggi.