Lazada Otomotif Offer

Apakah Ion Plasmacluster Bisa Habis

  • Diterbitkan : 30 Jan 2022

Apakah Ion Plasmacluster Bisa Habis. - Di masa pandemi saat ini, menjaga tubuh tetap sehat menjadi kunci agar terhindar dari Novel Coronavirus (nCoV). Oleh karena itu, Anda harus jeli, misalnya memilih air purifier dari Sharp yang mempunyai inovasi mumpuni untuk menjernihkan udara. Perlindungan kedua, air purifier Sharp dibekali teknologi Plasmacluster yang sudah teruji mampu melumpuhkan berbagai virus dan bakteri.

Studi dan penelitian ilmiah ini menghasilkan kesimpulan bahwa teknologi Plasmacluster dapat melumpuhkan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) yang tersuspensi di udara hingga 91.3% hanya dalam waktu 30 detik saja! Ini adalah teknologi pemurnian udara unik yang bekerja untuk menekan aktivitas virus, bakteri dan lain sebagainyal dengan memecah protein di permukaan tubuh mereka melalui reaksi kimia. Selain dibekali teknologi Plasmacluster, air purifier dari Sharp juga didukung dengan fitur pintar yang mampu memberikan berbagai informasi melalui ponsel.

Plasmacluster Technology

Apakah Ion Plasmacluster Bisa Habis. Plasmacluster Technology

Gebrakan Sharp melalui teknologi Plasmacluster telah terbukti efektif dalam mencegah virus dan mikroba yang dapat mencemarkan udara dan membuat udara jadi lebih jernih dan sehat. Teknologi Plasmacluster juga mampu menghasilkan dan melepas ion positif dan negatif yang sama seperti di alam.

Setelah menjernihkan udara, ion-ion tersebut akan berubah menjadi air dan kembali ke udara. Sharp kini terus mengembangkan cara-cara baru agar Plasmacluster mampu membawa manfaat bagi kehidupan.

Penjernih Udara Sharp Plasmacluster jadi Primadona di Kala Pandemi

Apakah Ion Plasmacluster Bisa Habis. Penjernih Udara Sharp Plasmacluster jadi Primadona di Kala Pandemi

jpnn.com, JAKARTA - Produk Sharp Electronics Indonesia, khususnya penjernih udara atau air purifier yang dilengkapi teknologi plasmacluster menjadi primadona di kala pandemi. Terbukti penjualan penjernih udara milik Sharp melonjak hingga lima kali lipat sejak pandemi COVID-19.

Banyak konsumen yang berburu penjernih udara supaya terhindar dari berbagai virus. "Dulu penjualan air purifier hanya 2.000 - 3.000 unit per bulan, sekarang bisa mencapai 10 ribu per bulan," ujar General Manager Senior Penjualan Domestik SEID Andri Adi Utomo secara virtual, Selasa (22/9). Andri menambahkan di tengah pandemi masyarakat semakin khawatir dengan penyebaran COVID-19 melalui udara, sehingga mereka mencari produk yang mampu menonaktifkan virus tersebut. Bahkan, produk penjernih udara langsung laris manis di pasaran begitu stok dikeluarkan.

"Kami sudah jual produk plasmacluster sejak 2000, tapi respons masyarakat saat itu agak sulit, karena tidak terlihat bentuknya, baunya, maupun rasanya, cuma manfaatnya saja. Selain pada penjernih udara, teknologi plasmacluster juga dibenamkan pada produk elektronik lainnya seperti pengatur suhu dalam ruang (AC), lemari es, dan ion generator.

Kami optimistis produk berbasis plasmacluster bakal makin diminati," tandas Andri.

Penjelasan Air Purifier di Mobil Tak Bisa Bunuh Virus Corona

Apakah Ion Plasmacluster Bisa Habis. Penjelasan Air Purifier di Mobil Tak Bisa Bunuh Virus Corona

-- Air purifier atau penjernih udara yang biasa digunakan di kabin mobil tak bisa menangkap dan membunuh sesuatu yang ukurannya sekecilBarang ini, baik yang sudah disediakan langsung oleh produsen atau produk aftermarket, bukan alat yang tepat untuk menangkal penyebaran virus corona (Covid-19) di mobil.Dalam laporandijelaskan air purifier menggunakan kipas untuk menarik udara kemudian menyalurkannya melalui saringan (filter) sebelum dilepaskan hingga dihirup penumpang.Air purifier efektif menghilangkan bau dan partikel besar dari udara sekaligus melawan penyebab gangguan pernapasan, namun cara kerjanya punya batasan.Filter yang digunakan air purifier diketahui ada dua jenis, yaitu High Efficiency Particulate Air (HEPA) dan Photo Electrochemical Oxidation (PECO).Filter HEPA terbuat dari jenis kain yang fungsinya mirip dengan jaring untuk menyaring kotoran. Pertama, udara melewati semacam 'pra-filter' yang dicampur dengan karbon selanjutnya udara bergerak melalui filter berukuran lebih besar yang menangkap dan mengikat molekul dengan ion kemudian menghancurkannya.Air purifier paling kuat dikatakan hanya dapat menangkap partikel sekecil 0,1 mikron atau lebih besar, dan sebagian besar air purifier hanya akan menangkap partikel 0,3 mikron atau lebih besar.

Dr. Mariea Snell, Asisten Direktur Program Doctor of Nursing Online di Maryville University menyatakan ukuran Covid-19 sekitar 0,125 mikron.Aie purifier tak bisa dipastikan bisa menangkap dan menghancurkan Covid-19. Filter seperti PECO dikatakan bisa saja menangkap virus, namun statusnya hanya terperangkap untuk beberapa waktu, bukan mati. "Filter PECO dapat menghilangkan virus dari udara berdasarkan ukurannya. IAPS bekerja sama dengan pengatur suhu kabin (AC) untuk membasmi elemen berbahaya di kabin termasuk bakteri dan virus.Sejauh ini cara penularan efektif Covid-19 antarmanusia diketahui melalui droplet atau cairan tubuh seseorang yang bisa keluar saat berbicara, batuk, atau bersin.

Cara yang direkomendasikan buat mencegah tertular yakni menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau pakai hand sanitizer.

Nanoe Cara Kekinian Usir Bau Tidak Sedap Di Kabin, Ini Penjelasannya!

Apakah Ion Plasmacluster Bisa Habis. Nanoe Cara Kekinian Usir Bau Tidak Sedap Di Kabin, Ini Penjelasannya!

GridOto.com—Ion generator pada nanoe, jadi cara paling modern usir bau di kabin mobil. “Dengan komponen aktif hydroxyl radicals, selain membuat udara lebih bersih diklaim ia juga mampu membunuh bakteri dan virus,” Iwan Abdurahman Technical & Warranty Department Section Head PT Toyota Astra Motor, Sunter, Jakarta Utara.

Selain nanoe, ion generator juga hadir pada teknologi plasmacluster. “Prinsip kerjanya sama saja, ion positif dihembuskan dari sebuah modul yang ditempatkan di saluran udara AC, dan kemudian dihembuskan ke kabin,” ucap Iwan. (BACA JUGA: Tips Ganti Pelek Mobil Dengan Yang Berdiameter Lebih Besar 2 Inci). Iwan mengungkapkan, ion tersebut membuat udara di kabin terasa lebih segar untuk penumpang. “Selain udara lebih bersih, nanoe juga ampuh usir bau tidak sedap di kabin, bahkan bau asap rokok sekalipun,” imbuh Iwan. Lalu apakah ion generator ini bisa rusak?

“Tentu saja bisa rusak, cuma belum menemukan yang rusak, paling kalau rusak karena usia pakai,” tutup Iwan.

Ini Cara Kerja Teknologi Plasmacluster untuk Lumpuhkan Virus

Apakah Ion Plasmacluster Bisa Habis. Ini Cara Kerja Teknologi Plasmacluster untuk Lumpuhkan Virus

Bagaimanakah teknologi ini mampu untuk meminimalisir jumlah virus yang terdapat di udara tersebut? Head Section PCI Product Strategy Sharp Indonesia Yudha Hari Putra mengatakan teknologi yang sudah dipatenkan oleh Sharp ini mampu menghasilkan ION positif dan negatif yang dapat menyebar ke seluruh ruangan dan dapat membersihkan udara di ruangan tersebut. Yudha melanjutkan, ION tersebut dikelilingi oleh molekul air sehingga bisa bertahan lama di udara.

"Secara keseluruhan Plasmacluster ini bermanfaat untuk menonaktifkan virus, bakteri, menetralisir bau, alergen, dan termasuk melembapkan kulit. Lebih lanjut, banyak yang mempertanyakan apakah teknologi Plasmacluster ini aman untuk manusia atau tidak? Teknologi plasmacluster ini juga telah diteliti dengan lebih dari 8 negara dan total lebih dari 30 universitas maupun laboratorium penelitian yang membuktikan teknologi ini mampu menekan virus hingga pertumbuhan jamur," imbuh Yudha. Senada dengan Yudha, General Manager of Global Plasmacluster Equipment Planning SHARP Corp Hiromasa Okajima mengatakan sebuah uji coba yang dilakukan oleh 3 Profesor di Jepang juga menemukan teknologi Plasmacluster berguna untuk menghancurkan spike protein yang tersebar di udara dengan cara menegatifkan atau menonaktifkan virus.

"Setelah ditangkap kemudian di tes kembali, dan diukur seberapa banyak virus yang ada dengan menggunakan metode plaque assay.